Ada banyak kasus penipuan di dunia online. Seharusnya saya sebagai orang yang bisnis di bidang online tidak mengemukakan masalah seperti ini kepada publik. Tetapi ini bukan rahasia lagi karena banyaknya kasus-kasus yang terjadi. Saya sering bertemu beberapa klien yang mau membuka toko online tetapi mempertanyakan, bagaimana pengunjung bisa percaya untuk belanja di toko online yang sudah mereka buat? Bukan mereka mau melakukan penipuan, tetapi rupanya stress karena orang sulit membedakan antara penjual online beneran dan penipu.
Penipuan online tidak beda jauh dengan penipuan via telp atau sms yang isinya mama minta pulsa ataupun anda menang suatu undian tetapi kita disuruh ke ATM dan transfer. Terakhir saya mendapat telepon undian itu, dengan no telp 082179564455 mengaku dari grapari Telkom. Dia bilang untuk melakukan konfirmasi transfer uang, dia minta saya ke ATM, saya ikutin karena saya penasaran apa yang akan dia lakukan. Ternyata akalnya sangat luar biasa, dia menyuruh saya memasukkan no telp dia yang lain tentunya, dia bilang itu sebagai no voucher atas undian yang saya menangkan. Padahal itu adalah layanan m-banking. Jika saya konfirmasi no telp dia, otomatis dia bisa melakukan transaksi online menggunakan rekening saya. Back to topic, penipuan online pun sekedar bermodal website yang bahkan gratisan, memajang gambar-gambar barang-barang elektronik seperti handphone, blackberry dan menawarkan dengan harga murah. Lengkap dengan no handphone untuk konfirmasi penjualan. Tetapi jika anda terjebak, anda transfer uang, anda tidak akan pernah bisa menghubungi orang itu lagi, dan perkara selesai.
Saya akan ceritakan beberapa hal yang menjadi ciri penipuan online. Pertama, menggunakan transaksi melalui website lain seperti ebay, kaskus, facebook atau menggunakan website pribadi tetapi yang juga gratis seperti wordpress atau blogspot. Saya jarang menemukan penipuan menggunakan website pribadi dengan nama .com atau .co.id. Bahkan penipuan dengan menggunakan .co.id berakibat penutupan website oleh PANDI. Kedua, tidak ada alamat jelas atau no telp lokal, hanya menggunakan no telp handphone. Ketiga, harga yang terlalu menggiurkan. Kecuali menggunakan jenis permainan tertentu seperti lelang dengan mulai di harga rendah, ataupun pelelangan dengan menggunakan voucher / point, siapa saja yang bidding akan berkurang point sesuai nilai bid, tetapi yang mendapatkan barang adalah pelaku bid tertinggi, tentu saja mereka tidak akan rugi karena akumulasi dari nilai voucher itu sudah bisa menutupi harga dan memberikan keuntungan.
Pada tulisan saya berikut, saya akan bercerita tidak hanya ciri-ciri penjualan online yang relative berisiko penipuan, tetapi juga memberi rekomendasi untuk toko-toko online yang bisa dipercaya.